Bismillahirrahmannirrahiim..
Alhamdulillah..saya masih bisa menulis note ini untuk sekedar menjadi pengingat bahwa saya pernah melakukan kekhilafan yang ternyata baru saya sadari sekarang..
Alhamdulillah..pada hari kelima di bulan Ramadhan ini, Allah memberikan hidayah-Nya sehingga membuat saya kembali pada-Nya..
Bermula dari tanpa sengaja, saya mendengar percakapan "Para Pencari Tuhan" tadi pagi..
Kurang lebih mengandung pengertian bahwa "Seseorang yang menganggap orang lain adalah malaikat, berarti orang tersebut tidak mengenal Tuhannya"..
Astaghfirullah..saya seperti mendapat tamparan keras..kata-kata itu begitu membekas, mengingat selama ini saya telah menganggap orang-orang di sekitar saya adalah "malaikat", yang sempurna tanpa cacat..
Bahwa saya menganggap semua orang tidak pernah melakukan kesalahan..
Bahwa kesalahan hanya milik saya seorang..
Bahwa toleransi saya kepada sesama manusia menjadi demikian kecil, karena saya berpikir bahwa malaikat tak pernah sedih, tak pernah salah, tak pernah butuh bantuan..
Ya Allah..
Kemudian saya browsing, dan saya temukan sebuah artikel yang membuat saya terdiam..
Artikel tersebut saya unduh di http://filsafat.kompasiana.com/2010/01/18/terjebak-antara-malaikat-dan-manusia/
Begini:
________________________________________________
Semua berawal dari sebuah pertanyaan tentang Tuhan.
Apakah anda sudah merasa dekat dengan Tuhan ?
Bagi anda yang kemudian diam dan sulit untuk menjawab, maka anda sama dengan saya. Ketika saya menanyakan hal ini pada diri saya sendiri, yang kemudian saya lakukan adalah lamunan demi lamunan, perjalanan demi perjalanan membalik lembaran-lembaran yang sebisa mungkin saya dapat.
Pertanyaan ini sudah ditanyakan berulang-ulang dalam sejarah. Dan dalam sejarah jawaban tertua dari pertanyaan ini adalah ;
Gnothi Teauton (kenalilah dirimu). — Socrates
Yang apabila disandingkan dengan kalimat(Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhannya. — Ali Ibn Abi Thalib)maka akan sedikit bisa dikira-kira arahnya.
Apakah anda manusia ? YA !Apakah ayah, ibu, adik, kakak, saudara, dan semua orang dilingkungan sekitar anda manusia ? YA !Cepat, ringan, dan YAKIN ! anda bisa menjawab seperti itu.
Apakah anda paham arti manusia ? ....
Sebelum anda menjawabnya mari kita perhatikan dulu quotes yang saya lontarkan sendiri. Quotes yang saya simpulkan dari pengamatan saya.
Banyak orang merasa kesepian sebagai manusia.
Banyak orang ingin dicintai orang lain seperti layaknya mereka dicintai malaikat.
Ketika mereka berpikir demikian saat itu lah mereka seketika itu juga akan merasa kesepian, karena saat itu di dalam pikirannya dialah satu-satunya manusia dan semua orang yang lain adalah malaikat. — Guruh Nusantara
Terkadang ...
Kita berharap orang tua kita adalah malaikat, yang tidak boleh kecewa, yang tidak boleh marah, tidak boleh mempunyai keinginan dan kesenangan pribadi, yang tercipta untuk melayani kita sebagai sang anak.
Terkadang ...
Kita berharap anak-anak kita adalah malaikat, yang tidak boleh menangis, yang tidak boleh gagal, yang tidak boleh punya hak untuk menempuh caranya sendiri menghadapi kehidupannya, yang sempurna agar bisa kita banggakan didepan orang banyak.
Terkadang ...
Kita berharap teman-teman dan sahabat kita adalah malaikat, yang selalu ada dan membuang seluruh hidup dan keinginan pribadinya untuk kita, yang selalu paham apa yang ada dalam pikiran kita.
Terkadang ...
Kita berharap atasan kita adalah malaikat, yang bisa membuat kita nyaman tanpa bentakan, emosi, dan gebrakan meja serta tugas yang tidak selesai-selesai, yang mampu bekerja sendiri tanpa mengeluh meski tanpa bantuan karyawannya.
Terkadang ...
Kita berharap bawahan kita adalah malaikat, yang tidak mempunyai kata keluhan dalam kamusnya, yang bekerja tidak mengenal waktu demi tujuan yang sudah dirumuskan bersama tanpa kenal capek.
Terkadang ...
Kita berharap bahkan teman, polisi, dosen, mahasiswa disamping kita saat di lampu merah, saat di bemo, saat kuliah, saat di jalan raya dan saat-saat lainnya adalah malaikat, yang diciptakan melayani kita dan tanpa mengeluh, yang tidak punya perasaan yang bisa sakit hati, yang tidak membutuhkan waktu pribadi untuknya.
Maka mari kita ulang quote saya tadi.
Banyak orang ingin dicintai orang lain seperti layaknya mereka dicintai malaikat.
Maka orang-orang inilah yang mengalami kesepian dalam hidupnya, karena dalam pikiran mereka secara tidak sadar merubah dirinya satu-satunya manusia yang ada.
Maka mereka akan merasa jauh dengan Tuhannya, karena untuk mengerti dan mengenali Tuhan anda harus mengenali diri anda.
Anda adalah manusia.Manusia adalah lingkungan anda.Bagaimana anda bisa mengenali Tuhan, kalau definisi manusia untuk orang lain saja masih kita tukar dengan definisi malaikat.
Marilah kita kembali memahami lagi bagaimana itu 'manusia'.Marilah kita kembali belajar menganggap orang lain adalah 'manusia', bukan malaikat kita.
Bahkan dalam konteks yang luas ...Begitu anda meminta cinta, maka saat itu pula akan bertambah rasa sepi anda.
Karena apabila 'satu' saja meminta maka akan ada satu yang tidak mendapatkan, berbeda dengan apabila semua saling memberi maka tidak akan ada yang kesepian dan tidak mendapatkan.
Maka berikutnya ... Marilah kita kembali belajar mencintai orang lain bukan sebagai malaikat, tapi mencintai mereka sebagai 'manusia' yang mencintai 'manusia'
Dengan begitu, kita semua akan mengenal manusia, mengenal diri kita, dan menemukan kembali Tuhan yang kita lupakan.
Dan menghilangkan kesepian kita bersama. Kesepian yang menggemuruh yang meminta kita untuk segera mencapai klimaks orgasme kita bersama.
————————–————————-
Selesai ? .......
Sayangnya belum, karena masih ada yang menganjal di benak saya perihal malaikat dan manusia ini.
Banyak orang juga ingin menjadi malaikat.Banyak orang juga ingin seperti malaikat.Banyak orang juga ingin dianggap malaikat.
Masuk kedalam hampir semua aspek kehidupan orang-orang yang dicintainya ...Berusaha memahami seluruhnya sebagai manusia yang harus mendapatkan cintanya.
Sebagai malaikat pembawa keselamatan.
Maka dia akan kesepian.
Karena dia satu-satunya malaikat yang ada dalam dunianya.
Maka dia tidak akan mengenal Tuhannya, karena dia tidak mengenali dirinya lagi karena tertukar dengan definisi malaikat pada dirinya.
Apakah kita tidak boleh memberi dan berbuat baik ?
TIDAK jika masih karena kita ingin menjadi malaikat.Karena itu akan menjauhkan kita dari Tuhan yang kita cari bersama.
Memberilah, Berbuat baiklah karena anda manusia yang selalu mengerti bahwa sekitar anda juga 'manusia'.
Inilah pertanyaan kita tadi.Inilah jawaban kita tadi.
Apakah anda sudah merasa dekat dengan Tuhan ?
Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhannya.– Ali Ibn Abi ThalibGnothi Teauton (kenalilah dirimu).– Socrates
Maka ijinkan saya mengulang akhiran saya tadi yang ternyata belum berakhir.
Maka berikutnya ... Marilah kita kembali belajar mencintai orang lain bukan sebagai malaikat, tapi mencintai mereka sebagai 'manusia' yang mencintai 'manusia'
Dengan begitu, kita semua akan mengenal manusia, mengenal diri kita, dan menemukan kembali Tuhan yang kita lupakan.
Dan menghilangkan kesepian kita bersama. Kesepian yang menggemuruh yang meminta kita untuk segera mencapai klimaks orgasme kita bersama.
————————–————————-
Selesai ? .......
Sayangnya belum, karena sekarang semuanya tetap kembali pada 'kita'.
salam, gemuruhsepi.
_________________________________________________________________________________________________________
Teman-teman.. dengan ini saya meminta maaf dengan sangat tulus dari lubuk hati saya..
Ternyata kesalahan saya kepada kalian selama ini tersamar dan bahkan tidak saya sadari..
Maafkanlah saya..
dan saya sengaja tidak menghapus note saya tentang "malaikat" itu, sekedar untuk mengingatkan saya agar tak mengulangi kesalahan yang sama..
Terima kasih.. teman-teman manusiaku..
_everlasting a2f's; 27:07 memoria_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar