Brum..
suara bising yang menderu; berisik, diiringi asap hitam dari knalpot yang mengepul di udara tak jarang bikin kangen..
Banyak kisah yang ku alami bersama benda berbentuk balok bermesin, berbahan bakar solar, beroda empat, lusuh, tempat berkumpulnya bermacam-macam bau, nan berdebu yang bernama bus; bus umum lebih tepatnya.^^.
Mungkin tidak se-ekstrim ibuku yang nglaju bolak-balik Ambarawa-Semarang naik bus tiap hari. Akan tetapi, pengalamanku dengan berbagai bus cukup seru untuk sekedar menjadi bahan cerita.
Berawal dari sekolahku dulu pas SMK yang berada nan jauh di sana, di Temanggung tepatnya(hehe..sebenarnya y ngga' jauh-jauh amat sih, :p). Setidaknya cukup jauh untuk dijangkau dengan berjalan kaki (what??), so dimulailah petualanganku dengan bus antar kota dalam propinsi pertamaku, bus jurusan Semarang-Purwokerto.
Taraaaaaaaaaa!!
Satu per satu PO. bus ku kenali. PO. Maju Makmur, PO. Doa Mama, PO. Sima Jaya, PO. Tri Kusuma, PO. Kartika Sari, dengan ciri khas masing-masing.
Ada yang terkenal dengan asap knalpotnya yang hitam tebal, busnya yang butut, kebiasaan perpal, macet, mogok.. Ada pula yang agak eksekutif, joknya masih halus, ada TV, VCD (walau ngga' pernah dinyalain pas aku naik bus itu.xixixi..). Lengkap dengan para kondektur yang unik. Gendut ada, kurus ada. Tua banyak, muda juga tidak sedikit. Yang ganteng?? Waa.. bikin salting!hehe..
Tarif anak sekolah pada waktu itu Rp 1500,00, perlahan naik menjadi Rp 3000,00 sampai sekarang.
Naik bus itu asyik dan mendidik. Mau duduk atau berdiri sama enaknya.^^v.
Pemandangan sepanjang perjalanan, Subhanallah, sungguh indah. Hamparan sawah yang hijau, rimbunnya pepohonan, siluet gunung Sumbing uang menakjubkan dan kembarannya, gunung Sindoro yang terlihat samar-samar membuat mata tak henti memandang (sambil melongo..^o^).
Then..
Pengalaman keduaku (ini dia!), bersama PO. Sumber Kencono. Pengalaman ini ku dapat ketika berkesempatan PKL di PT. Karya Kompos Bagas, Mojokerto.
Bagiku, PO. Sumber Kencono jurusan Solo-Surabaya, yang sering ku naiki ketika itu, bagus, tertib, murah, sekaligus membuat para penumpangnya sport jantung karena sopirnya yang (hmm..kadang sih) luar biasa ngebut, sehingga terkesan ugal-ugalan.
Ada sensasi tersendiri naik bus ini. PO. Sumber Kencono menetapkan penggunaan KL (Kartu Langganan) bagi para pelanggan setianya, sehingga mereka mendapat diskon tarif yang cukup menggiurkan(kalo tiap hari pake KL, lumayan juga lho selisihnya).
Sopir, kernet, dan kondektur berseragam rapi, enak diliat.^^.
But..(ada tapinya, hehe..)
Buat yang belum biasa naik bus umum dan punya gangguan dengan pencernaan (;D), mending persiapkan plastik, minyak angin, minum antimo dulu untuk antisipasi efek samping: mual, muntah, pusing(itu mah biasa), pingsan, sampai shock berat, alias trauma naik bus lagi. Hahahahaha..
Sumber Kencono keren deh!!^^.
Dilanjut lagi cerita uniquely journey with great buses-nya yaaaaaaa!!
Setelah selesai PKL, Alhamdulillah, tak berselang lama Cirebon dan rizki-Nya siap menungguku.
Mulailah, packing baju dan perlengkapan(yang kayaknya sampai ngga’ pernah di rumah cz dibawa kesana kemari.^^), lalu meluncur!!
Kali ini aku bertemu dengan PO. Coyo. Patas AC euy, nyaman..zzzzzzzzzzzz..sampai ketiduran..=.=..
Perjalanan ke Cirebon melintasi Pantura (ngga’ kebayang dulunya bias sampai sini..)
Ada dua pemandangan yang paling menyita perhatianku pada trip kali ini; Alas Roban, Batang dan pantai+laut, Tegal.
Subhanallah..
Ya Allah..
Alhamdulillah..
The unforgettable sceneries!!!
Melintas di tengah hutan jati tua yang batangnya besar-besar dan akarnya yang menjalar-jalar serasa di negeri dongeng(?).
Kemudian melintasi Pekalongan, kota yang ramai dan penuh batik(^^); sebuah keindahan yang berbeda.:). Sampai akhirnya, mataku disejukkan oleh pemandangan luar biasa(lagi!).
Guratan garis pantai nan elok, diikuti laut lepas seketika menyejukkan hati.
Cerrrssss..adem banget...^^.
Ombak berkejaran hingga tepi memunculkan buih-buih tiada henti..(sedikit flash back, bernostalgia dengan memori..^^).
Kalau pulang ke Semarang, aku tidak lagi naik Coyo Patas dari Cirebon.
Aku berkenalan dengan bus ekonomi jurusan Semarang-Bandung.
PO. Sahabat, PO. Sami Jaya, PO. Adi Mulia, PO. Coyo(ekonomi), PO. Bhinneka, dan masih banyak lagi.
Kadang aku memilih untuk oper bus di tiap terminal untuk mengejar waktu.^^.
Menurut pendapatku, nge-bus itu banyak manfaatnya:
1.Bisa tidur, ngga’ capek nyetir sendiri (hehe..)
2.Bisa sambil makan; coba kalau sambil pegang stang motor?? yang ada kalau mau makan pisang aroma, pisangnya jatuh kena angin, tinggal aromanya(hyaaa..)
3.Bisa ngupil leluasa tanpa takut ngga’ bias mencet klakson motor (;p)
4.Bisa ngolet dengan enaknya, tanpa takut motor jadi oleng dan ngga’ terarah (wkwkwkwk..)
5.Bisa konsentrasi buat smsan, update status, YM-an, sampai nge-blog kayak gini, dengan aman..(^^)
Oke, sekarang kita ke manfaat yang serius(kayak penyakit aja, padahal ini benar-benar manfaat!!)
Let’s check it out!!^o^
1.Nge-bus bisa ketemu banyak banget orang-orang baru dengan berbagai macam sifat, latar belakang, karakter yang seru buat di-share. Ilmu dan pengalaman pun bisa diperoleh dari orang-orang luar biasa yang dijumpai selama perjalanan nge-bus. Seseorang yang bijaksana pernah aku temukan sewaktu nge-bus. Beliau mengajarkanku tentang keikhlasan, bahwa keikhlasan itu berpengaruh besar pada kesehatan seseorang dan aku rasakan, itu memang benar.^^.
2.Nge-bus membuat panca indera kita bebas bereksplorasi. Mata kita seakan tak dibatasi untuk mengagumi karya-Nya yang dilukiskan pada panorama sepanjang perjalanan, sehingga kita lebih mengetahui kebesaran Allah lewat ciptaan-Nya.
3.Nge-bus menunjukkan sketsa lingkungan yang kita lewati. Orangnya, daerahnya, pekerjaannya, kegiatannya, maupun cuacanya..(unik!^^)
4.Nge-bus memberikan kesempatan lebih banyak pada kita untuk bersyukur. Bertemu anak-anak kurang beruntung yang terpaksa menghabiskan masa kecil mereka di jalanan yang kejam. Bertemu pedagang asongan yang mencari sesuap nasi dari keuntungan tak seberapa. Membuat kita bersyukur bahwa nasib kita masih jauh lebih baik disbanding berjuta-juta hamba-Nya yang lain
5.Nge-bus memberikan kesempatan lebih banyak untuk beramal, lewat tangan-tangan pengamen, atau dengan memberikan tempat duduk kita untuk orang lain yang lebih membutuhkan
6.Nge-bus berarti menjadi jalan rizki untuk sopir, kondektur, kernet dan keluarga mereka. Rizki Allah untuk mereka disampaikan melalui kita(..^^..)
7.Nge-bus = hemat bahan bakar. Bus dengan kapasitas banyak penumpang lebih hemat bahan bakar daripada mobil atau motor yang kapasitasnya lebih sedikit. So, penumpang nge-bus (satu bus) dibandingkan jika 50 penumpang naik motor (50/2, asumsinya berboncengan) = 25 motor, bahan bakar yang dibutuhkan lebih sedikit. Ingat, kita harus memelihara kelestarian sumber daya alam yang ada, terutama yang sulit sekali diperbarui oleh alam, untuk anak cucu kita kelak. ^^.
8.Nge-bus = mengurangi jumlah gas buangan (emisi CO) di udara.
9.Nge-bus = mengurangi volume pengguna jalan, kendaraan bermotor, dan kepadatan lalu lintas. Tempat yang dipakai oleh satu bus berisi 40 orang < 10 mobil berisi @4 orang, sehingga berpotensi mengurangi kemacetan.
10.Nge-bus = jalanan jadi lebih rapi, ngga’ semrawut disbanding kalau jalanan dipenuhi sepeda motor yang kadang malang melintang di jalan tak beraturan. Hehehe…
Tapi jangan bilang kalau satu bus kecelakaan, yang meninggal bisa jadi jauh lebih banyak dibanding satu mobil atau satu sepeda motor yang kecelakaan. Hehehe.. C’ mon friend! We all know everything will be alright.^^.
Untuk penumpang yang daerah tujuannya di pelosok desa dengan jalanan berbatu yang sempit, bus umum memang bukanlah alternatif. Akan tetapi, untuk mengatasi problematika jalan raya, bus umum bias menjadi salah satu solusi efektif. Dengan catatan, pihak pengelola bus juga harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan para penumpangnya.^^.
Kini aku sedang menikmati petualangan nge-busku selanjutnya di jalur Ambarawa- Semarang dengan mini bus, dua PO.yang bersaing untuk menjadi raja di kelasnya, PO. Minas dan PO. Putra Palagan.
Berbagai modifikasi di sana sini dilakukan agar tampilan bus jadi lebih menarik. Menambah accessories dalam bus seperti LCD, VCD, dan speaker diupayakan untuk menarik lebih banyak penumpang yang diharapkan akan menjadi pelanggan setia. Ada juga PO. Bintang Agung, PO. Asmaul Husna, dll.
Boleh dibilang, sopir bus Ambarawa-Semarang itu hebat-hebat (kayaknya semua sopir bus umum yang pernah ku jumpai tu hebat semua deh.^^d). Kalau benar karakter seseorang bisa dilihat dari caranya menyetir, berarti sopir-sopir bus Ambarawa-Semarang adalah orang yang berpikir dan bertindak cepat, tepat, mantap!! Dan satu lagi, nekat!! Xixixixi..
Love them so much..^^.
Bus, sebuah cerita yang melekat kuat di ingatan. Masih ada satu asa yang ingin sekali ku lakukan, teruntuk bus dan para pencari nafkah di dalamnya. Semoga kelak Allah memberiku kesempatan dan kemampuan untuk mewujudkannya. Amin.^^.
KEEP YOUR MOVE, BUS!!!^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar